Selasa, 22 Februari 2011

SISTEM KOORDINASI - Sistem Endokrin


SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang mengatur dan mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun organ. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus sehingga sekrit langsung bermuara ke dalam pembuluh darah (disebut kelenjar buntu). Sekrit kelenjar endokrin adalah hormon yang berfungsi mengatur proses homeostatis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku pada tubuh makhluk hidup. Hormon memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat sedikit.

2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target.

3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.

4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.

5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.




1. Kelanjar Hipofisis (Kelenjar Pituitari)

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali (master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah dan bagian posterior.

a. Hipofisis bagian anterior

Hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

No.

Hormon yang Dihasilkan

Fungsi

1.

Somatotrophic Hormone (STH) atau hormon pertumbuhan

Mengendalikan pertumbuhan tubuh, kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa, sedangkan kekurangan hormon ini mengakibatkan kekerdilan.

2.

Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon perangsang tiroid

Mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.

3.

Adrenocorticotrophic Hormone (ACTH)

Mengendalikan kegiatan kelenjar adrenal dalam menghasilkan glukokortikoid.

4.

Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon perangsang pembentuk folikel

Wanita: mengatur perkembangan ovarium (pemasak folikel)

Pria: mengatur perkembangan testis dan spermatogenesis.

5.

Lutenizing Hormone (LH)

Wanita: mempengaruhi ovulasi dan membentuk korpus luteum.

Pria: mengatur sekresi dari hormon testosterone dan aldosteron pada testis.

6.

Hormon prolaktin (PRL)

Mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu.

7.

Melanocyte Stimulating Hormon

Menyintesis melamin (pigmen warna).

8.

Antidiuretic Hormon (ADH)

Mencegah urin terlalu banyak.

b. Hipofisis bagian belakang (posterior)

Menghasilkan dua jenis hormon, yaitu:

1) Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.

2) Hormon oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot dalam proses kelahiran.

c. Hipofisis bagian tengah (intermediet)

Pada hewan menghasilkan Melanosit Stimulating Hormon (MSH) yang berfungsi untuk menaikkan pigmentasi kulit (warna kulit).

2. Kelenjar Epifise

Kelenjar epifise pada otak bagian atas belum diketahui hormon yang dihasilkan dan fungsinya.

3. Kelenjar Timus (Kelnjar Kacang)

Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan akan menderita kretinisme dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa).

4. Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)

Kelenjar tiroid mempunyai bentuk mirip kupu-kupu yang menempel pada bgain depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh. Pembesaran kelanjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormon atau kekurangan iodium sehingga kelenjar ini harus bekerja keras membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Produksi hormon yang berlebih dapat menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (morbus basedowi), dengan gejala jantung berdebar, banyak keringat dan berat badan turun serta mata menonjol seperti ikan koki.

5. Kelenjar Paratiroid

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

6. Kelenjar Adrenal (Kelenjar Anak Ginjal)

Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal (kiri dan kanan), menghasilkan hormone sebagai berikut.

a. Pada korteks menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison dengan fungsi mempengaruhi penyerapan. Apabila kekurangan menyebabkan penyakit adison.

b. Pada medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) dengan fungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah dan mempercepat kerja jantung. Hormone adrenalin bekerja antagonis dengan hormone insulin dalam mengatur gula dalam darah agar tetap normal.

7. Kelenjar Pankreas (Langerhans)

Ada beberapa kelompok sel pada pancreas yang dikenal sebagai pulau langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insulin. Hormone ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kekurangan hormone ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormone glucagons yang bekerja antagonis dengan hormone insulin.

8. Kelenjar Kelamin (Gonad)

a. Kelenjar kelamin wanita, menghasilkan hormon:

1) Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf. Fungsinya merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada wanita.

2) Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.

b. Kelenjar kelamin pria, menghasilkan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pertumbuhan cirri-ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.

9. Kelenjar Usus dan Lambung

a. Usus halus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan cairan empedu (getah empedu).

b. Lambung menghailkan hormone gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.

Sistem Koordinasi.ppt

SISTEM KOORDINASI.doc

Sinapsis

0 komentar:

Posting Komentar